Jumat, 25 Desember 2009

Buka Palang Pintu Pasar Gembrong Jakarta Timur

Acara ini Buka Palang Pintu / Peletakan Batu Pertama Pasar Gembrong di KAmpung Jembatan - Jakarta Timur.

Kamis, 24 Desember 2009

Acara ini waktu Penutupan Sementara PS Cahaya Pusaka Putra Betawie, ngadainnye di deket kantor kelurahan Cipinang Cempdeak ebon Nanas Jakarta Timur.

Rabu, 23 Desember 2009

Ambil Detik Jurus Cingkrik dan Jurus Golok Cingkrik

Assalamualikum Wr.Wb, teriring salam dan sholawat kepada junjungan Kami Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan para sohabatnya. dan hormat saya kepada Guru Besar Kita Bpk. Ahmad Dumyati (Bang Dudung Babeh) dan buat anak-anak PS Cahaya Pusaka Putra Betawie serta teman-teman bloggers mohon kritik dan sarannya di blog www.cahayapusakaputrabetawi.co.cc ini.
Pada saat ambil detik jurus cingkrik dan jurus golok cingkrik berada ditempat Abah Salim Wahab di sekitar Kmp. Jembatan (Bludix) Jakarta Timur atau di sekitar Kebon Nanas Jak-Tim, pengambilan video tersebut kalau tidak salah sehabis cabut urutan sekitar tahun 2004.
Terima Kasih kepada Abah Salim yg sudi kiranya memberikan tempat buat latihan bagi kami, dan tak lupa juga kepada teman-teman PS Cahaya Pusaka Putra Betawie Bang Al Bahri, Abdul Muis, Abdul Rozak, Ewin Yanto, Iwan, Jamal (Bewe), Jamal (Iyah), Slamet Nasikhin, Daryan (MY), Kurtubi, Ukon dll.

Senam Massal Jurus Kombinasi Cingkrik Bandrong

Ini adalah bentuk jurus silat kombinasi antara maenan betawi sama maenan jawa barat, jurus ini diciptakan mendadak saat mau adanya penutupan silat tahun 2009 bulan agustus tanggal 9.
Jurus kombinasi ini diperagakan oleh murid-murid dari Cahaya Pusaka Putra Betawie dari Kebon Nanas Jakarta Timur, Jurus Cingkrik didapat oleh guru besar PS CPPB tahun 1978 sedangkan Jurus Jawa Baratnye didapat di tanah Pasundan yaitu Banten dari keturunan Sultan Hassanudin Banten yang ke III yaitu Bapak Tubagus Ma'mun.
Jurus silat kombinasi antara Cingkrik (Betawie) dan Bandrong (Banten Ja-Bar) dimainkan dengan format senam massal.

Sabtu, 19 Desember 2009

Jurus Bandrong 2


Kenaikan tingkat Jurus Bandrong dari Jawa Barat-Banten, jurus ini aslinya langsung dari keturunan Sultan Hasanudin Banten yang ke 3 yaitu Bapak Tubagus Ma'mun.

Minggu, 06 Desember 2009

Ketika Tuhan Diprotes, Dia Tetap Menyanyangi Hambanya

Ada yang yang mengusik jiwa, ketika ketiadaan, musibah, kegagalan atau cita-cita tak tercapai yang datang mendera pada seseorang. Seakan dunia mau runtuh dan hidup jadi begitu sempit, pikiran pusing, makan tak enak dan jiwa ragapun menjadi sakit. Lalu menutup diri dari manusia, malu, katanya. Dari kata gagal ini muncul mata rantai kegegalan yang lain dan kadang Tuhan-pun menjadi "tertuduh", Tuhan tak adil, Tuhan tak mengabulkan doa , buat apa sholat, toh sholat tak merubah nasib dan seterusnya. Tuhan kadang "diprotes" pada tengah malam, "Mengapa Kau biarkan ini terjadi ? Mengapa Kejadian ini terjadi ? Mengapa dan banyak pertanyaan mengapa lainnya, seakan Tuhan salah dalam mengatur hidup dan kehidupan ini. Ya sering kali Tuhan menjadi "tertuduh " atas kegagalan manusia mencapai sesuatu yang di inginkan dan Tuhan seringkali diprotes oleh orang-orang mendapat musibah atau bencana, sekali lagi seakan-akan Tuhan salah dalam mengatur hidup ini. Tuhan tak pernah salah sedikitpun, kalau Tuhan salah, bukan Tuhan namanya ! Mustahil Tuhan salah, itu bertentangan dengan logika manapun. Kalau Tuhan salah, kehidupan tak pernah ada sejak diciptakan ! Loh gimana ada kehidupan kalau Tuhan salah sejak awal ? Nyatanya, menurut geologi dan astronomi usia kehidupan di bumi ratusan juta tahun lalu dan alam jagat raya milyaran sampai tak terhingga usianya. Tak ada yang bergeser dalam sistem tata surya seincipun, planet-planet sejak diciptakan tetap pada orbitnya masing-masing. Wah kalau mau dipanjangkan kisahnya bisa beratus halaman. Kembali kepada kegagalan atau musibah, seringkali terjadi, dibalik yang awalnya dikatakan musibah ternyata membawa berkah dan hikmah yang banyak. Banyak orang yang gagal pada satu bidang, ternyata sukses di bidang lain. Ada yang gagal di terima di suatu pekerjaan, ternyata malah sukses gemilang ditempat pekerjaan yang tak di duganya, terhadap pasangan yang gagalpun, seringkali mendapat pengganti yang lebih baik dari yang semula ditangisi, bahkan nyaris putus asa. Itulah rahasia Tuhan, Tuhan yang diprotes, tetap saja menyayangi hamba-hambaNya, apa lagi hamba yang beriman dan bertaqwa kepadaNya Lagi pula kalau Tuhan diprotes... Tuhan menantang.. silahkan cari Tuhan yang lain. Atau lebih serem lagi... ke luar dari bumiKu ! Ayo, mau kemana kalau kita di usir dari bumi Tuhan ? Di usir manusia, masih bisa pindah ke tempat lain, loh kalau Tuhan yang mengusir, mau pindah ke mana ? Pindah ke Planet lain, Planetpun milikNya, lagi pula sampai detik ini belum ditemukan planet si seluruh jagat raya yang bisa ditinggali manusia seperti di Bumi ! Oke, Tuhan tetap si protes, karena di tuduh tidak adil atau tak memberi rejeki atau karunia. Baik, kalau memang merasa Tuhan tidak adil dan tidak memberikan rejeki bahkan protes sampai tidak menjalani ajaranNya, silahkan kembalikan satu saja nikmat Tuhan yang diberikan padamu, misalnya mata. Ayo... siapa yang mau matanya, maaf, buta satu aja, ga usah dua-duanya, satu saja... pasti semua yakin tak ada yang mau ! Itu baru mata, belum mulut, telinga, hidung, lidah, kulit, jantung, paru-paru, ginjal usus, gigi, bibir, rambut, kaki, tangan, jari-jari dst. Pernahkah mencoba menghitung nikmatNya? Kalau belum, mari mencoba, ambil kertas dan tulis nikmatNya yang ada pada anggota tubuh kita saja dulu, jangan ke luar, cukup pada diri kita dulu. Coba hitung... berapa banyak nikmatNya yang telah diberikan pada anggota tubuh kita ? Masihkan Tuhan di protes ? Baik, kalau Tuhan masih juga di protes, mari kita lihat cahaya dan suara, dua aja dulu, Pernahkah kita hidup tanpa cahaya dan suara ? Pernahkah kita Tuhan meningglkan kita, tanpa cahaya dan suara ? Bayangkan, bila Tuhan mencabut cahaya dan suara dari kehidupan manusia ? Dunia akan gelap gulita dan sepiiiiiiiiiii ! Masih kurang puas juga ? Oke, mari masuk ke dalam Metro ( Sub Way ) Kereta bawah tanah.... nah setelah masuk... penumpang sudah di dalam kereta ... tiba-tiba .... listrik mati dan tak ada suara... bayangkan ... jangankan sehari... sejam dua jam manusia akan panik luar biasa, anak anak akan menangis,tak ada suara... perempuan menjerit-jerit ketakutan ...mereka menjerit sekeras kerasnya, tapi tak ada suara, tiba- tiba stress masal akan terjadi, manusia tiba-tiba kan menjadi kacau balau... semua saling menyelamatkan diri, bertabrakan satu sama lain, saling injak dan maut bertebaran di mana-mana, karena mereka tak melihat, padahal semua punya mata dan telinga, kenapa ? Karena hanya tak ada cahaya dan suara ! Masihkah tetap mengatakan Tuhan tak adil atau merasa tak punya apa-apa ? Kalau iya ? istigfarlah... masih banyak waktu untuk bertobat, selama ajal belum menjelang.

Tiga Cincin Tauhid

Cincin pertama yang lebih dikenal dengan rukun Iman, mulai dari percaya kepada Allah SWT, percaya pada Malaikat, percaya pada kitab-kitabNya, percaya pada Rosul-rosulNya, percaya pada Kiamat dan percaya pada takdir baik maupun buruk. Cincin pertama adalah landasan tauhid pertama yang wajib dipakai oleh orang-orang yang mengaku beriman, tanpa kecuali. Bila orang tidak memakai cincin pertama ini otomatis dia kafir ! Karena lawan iman adalah kafir atau ingkar. Pada cincin pertama ini ada enam rukun di dalamnya, yang salah satunya tak boleh ditinggalkan atau diingkari. Satu aja, tidak dipercayai atau tidak diimani, akan jatuh pada kekapiran, apa lagi kalau semuanya tidak dipercayai, seperti orang-orang yang athies yang tak percaya kepada Tuhan. Kalau Tuhan saja sebagai Causa prima tidak dipercayai, apa lagi yang lainnya. Kuncinya pada rukun pertama, kalau rukun pertama tidak dipercayai niscaya yang lainnyapun tak akan dipercayai. Cincin pertama dari tauhid ini, yang memuat rukun iman, wajib dikenakan oleh orang yang mengaku beriman, bila cincin pertama tak dikenakan, maka mustahil orang akan memakai cincin kedua, karena cicncin kedua adalah lanjutan dari cincin pertama. Inilah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Mekkah. Tak kurang dari tiga belas tahun Beliau menanamkan untuk rukun Iman ini pada masyarakat Mekkah. Apabila bila cincin pertama sudah dikenakan maka akan mudah orang akan mengenakan cincin kedua, paling tidak moral orang yang memakai cincin pertama akan jauh berbeda dibandingkan dengan yang tidak mengenakannya. Dengan kata lain, moral orang yang beriman akan jauh berbeda dengan moral orang yang tidak beriman ! Lalu apakan cincin kedua itu ? Cincin kedua dari tauhid adalah Islam yang lebih dikenal dengan rukun Islam dari mulai Mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat sehari semalam lima waktu, mengeluarkan zakat, puasa di bulan ramadhan dan pergi haji jika mampu. Cincin kedua ini wajib dipakai oleh orang yang sudah memakai cincin pertama, karena orang tidak akan mememakai cincin kedua bila cincin pertama tidak dipakai, ambil contoh pada cincin pertama didalamnya ada percaya kepada Allah SWT, nah bagaimana orang akan mengucapkan dua kalimat syahadat, bila dia tidak percaya kepada Allah SWT ? Dan bagaimana orang dia akan sholat, kalau dia tidak percaya kepada Allah ? Orang yang mengaku beriman saja, masih banyak yang tidak sholat, apa lagi yang tidak beriman. Bagaimana kalau terjadi sebaliknya yaitu orang sholat tapi tidak percaya kepada ? Mustahil terjadi, loh kenapa ? Ya, sangat mustahil orang sholat tapi tak percaya kepada Allah, kalau itu terjadi, dia menyembah siapa ? Kan orang sholat itu sebagai wujud dia percaya akan adanya Allah SWT dan sebagai penghambaan diri atau tunduk kepada Allah SWT yang dia yakini atau dia percayai keberadaannya. Ambil contoh yang lain, seperti pergi melakukan ibadah haji bagi yang mampu, yang ada dalam cincin kedua, dimana sama-sama kita ketahui, ibadah haji adalah ibadah yang serba besar, besar dananya, besar jumlahnya, besar pelaksanaannya, besar pahalanya, besar tempatnya dst. Nah mustahil orang melakukan ibadah haji, bila tidak di dorong oleh keimanan yang besar, iman kepada Allah SWT yang ada di dalam cincin pertama. Itulah yang dimaksud dengan jalinan erat antara cincin pertama dan cincin kedua. Bila orang memakai cincin pertama dan tak mau memakai cincin yang kedua, orang tersebut bisa dikatakan munapik, percaya tapi tak mau melakukan apa yang dia percayai. Padahal pengertian iman adalah diucapkan dengan perkataan, dilakukan dengan perbuatan dan membenarkan dalam hatinya. Dan iman itu baru sempurna bila perkataan, perbuatan dan hatinya sejalan. Mari kita melanjutkan pada cincin yang ketiga, apa itu ? Cincin yang ketiga dari tauhid adalah ihsan. Cincin yang ketiga ini ibarat perekat yang kokoh untuk cincin yang pertama dan yang kedua. Bila diibaratkan dengan segitiga, ketiga cincin ini seperti segitiga sama kaki, dimana kaki dari segi tiga tersebut sama kuat dan sama kokohnya. Cincin ihsan ini adalah kita beribadah seakan-akan melihat Allah SWT dan kalau kita tak dapat melihatNya, yakinlah bahwa Allah SWT melihat ibadah kita. Sikap Ihsan inilah yang disebut sebagai omni present, dimana Allah selalu hadir ! Dan kehadiran Allah SWT tak peduli di sadari atau tidak oleh manusia. Dia tetap hadir, Dia tetap ada, di sadari atau tidak oleh manusia ! Manusia yang selalu memakai cincin ketiga, akan merasakan kehadiraNya dimanapun dia berada, di tanah Suci atau di tanah lainnya, di negeri yang mayoritas Islam atau yang dinegeri minoritas Islam. Orang yang memakai cincin ketiga, yakin, dimanapun dia berada, dia tetap berada di bumi Allah. Siapa sih yang berani berkata bumi ini bukan milik Allah ? Bila ada yang berkata bumi ini bukan milik Allah, jelas sekali orang itu tidak memakai cincin pertama dan kalau ada orang memakai cincin pertama dan yakin akan keberadaan Allah, tapi tak mau sholat, puasa dll orang tersebut berarti tak memakai cincin yang kedua. Nah kalau orang sudah memakai cincin pertama dan cincin kedua, namun tak merasakan kehadiran Allah SWT, berarti orang tersebut tak memakai cincin yang ketiga, yang harus dipakainya. Bila ada yang berkata, saya hanya perlu cincin pertama dan cincin kedua tanpa memakai cincin yang ketiga, bila itu dilakukan maka ibadanya akan kering. Ibadahnya hanya seperti orang yang menggugurkan kewajiban saja. Seperti dia sholat, tapi sholatnya tak dapat menghadirkan Allah SWT, sholatnya tak bisa khusu , karena tak ada ihsan di dalamnya. Syahkah solatnya ? Hanya Dia yang Maha Mengetahui. Lalu apakah harus meninggal sholat, karena tak bisa khusu ? Jangan, sholat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, tak ada alasan untuk mengugurkannya, kecuali memang yang dilarang, seperti wanita yang sedang haid, namun bagi laki-laki, sejak dia balig, tak ada yang boleh terputus satu waktupun ! Tak ada dispensasi untuk laki-laki untuk meninggalkan sholat satu waku sekalipun. Kembali kepada ketiga cincin tauhid yaitu Iman, Islam dan Ihsan ( I3= i tiga ) adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan satu sama lain, ketiganya saling menguatkan atau saling berkait. Bila ketiganya sudah dikenakan, jadilah dia insan paripurna, insan kamil. Itulah sebaik baiknya manusia.

Senin, 23 November 2009

PETUAH BIJAK

Ya Rabbul Izzati

Ya Rabbul Izzati, sekian lama aku mengembara mencari cinta. Terperosok aku dalam kubangan rindu bersulam palsu. Pedih jiwaku, gersang ragaku. Tapi aku tak pernah berhenti memadu rindu, karena ku tahu cinta sejatimu adalah musim semi dalam jiwaku.

Allah, kuberharap pengembaraan cintaku membawaku pada sebuah taman. Menuju ke sana, kulalui dengan tertatih-tatih. Kadang terpikir olehku untuk menuntaskan jalan itu agar aku segera sampai. Tapi yang kutemui hanyalah taman yang gersang dan tandus di bawah panasnya terik matahari yang menyiksa jiwaku.

Rabbku, telah kupenuhi panggilan-Mu, membawa tubuh ringkih ini melewati jalan yang Kau kehendaki. Telah kucoba melepas segenap yang aku mampu untuk mengatasi beratnya medan yang menghalang. Telah coba kuatasi sedapatnya panasnya hari-hari kulewati.

Namun ampuni aku ya Rabbi. Betapa seringnya hamba tertegun ragu, untuk melanjutkan perjalanan yang panjang ini. Semuanya memang dikarenakan kelemahan hati ini yang masih saja berharap mencicipi kenikmatan duniawi.

Kinipun hati yang peragu ini masih diguncang gundah. Akankah Kau terima buah karya tangan lemah ini? Akankah Kau hargai, apabila saat ini hatiku masih juga mengharapkan wajah lain selain wajah-Mu. Jika masih juga kunanti senyum lain selain senyum-Mu. Juga masih kudambakan pujian selain dari pujian-Mu. Betapa semakin berat persangkaanku akan kesia-siaan amalanku, jika kuingat Engkau Maha Pencemburu!!!

Rabbi, bukan tak ingin aku istiqomah melewati hari-hari. Bukan tak hendak aku sabar menanti janji-Mu. Namun Rabbi, apakah salah jika aku menyandarkan diri pada dinding lain dalam sebuah bangunan Islam-Mu? Angkuhkah aku yang lemah ini Rabb? Salahkah aku yang dhoif ini Rabb?

Namun Rabb, lagi-lagi Kau didik aku dalam kealpaan mimpi semuku. Kau dekap aku dalam belaian tarbiyah yang telah banyak mengajarkan aku banyak hal. Tak sanggup kubendung air mata keharuan atas semua belaian ini. Karena aku tahu, tidak semua hamba-Mu Kau perlakukan sama seperti aku. Tersibak juga tirai kelam yang senantiasa menyeret langkahku menjauh dari-Mu, sungguh aku bersyukur atas semua ini. Aku sadar tidak sama pejuang dengan perintang, Kembali ku ingat sebait doa yang pernah kurenda, tentang sebuah janji yang telah kupatri, tentang azzam yang kutanam dan juga segala amanahku. Mengingatnya, semakin deras air mata ku mengalir, semakin kuat dan kokoh kakiku melangkah. Ternyata tanggung jawab itu besar berada di pundakku.

Rabbana, kekuatan apakah gerangan ini, yang mengantarkan kakiku ke dada pelangi. Jauh melesat meninggalkan bayang-bayang. Bergerak bagai awan putih merindukan terang. Kadang kala kabut pekat yang kutemui. Langkahkupun seolah terhenti. Namun aku tidak mau terjebak di dalamnya, sekuat tenaga kucoba berlari, tapi langkah kaki kecilku berpacu dengan nafsu yang menahan jiwaku. Aku bergumul seorang diri, mulutku berteriak, namun suaraku bersembunyi. Beruntung aku masih punya nafas, yang bisa kudendangkan tatkala hatiku sunyi. Dengan nafas itu aku berjalan di atas bumi. Menuntun hamba-hamba-Mu yang mendambakan cinta sejati.

Rabb, apakah ini jawaban setiap doa-doaku? Agar Engkau sertakan aku di dalam barisan para salafussholeh?. Apakah ini jawaban setiap rintihanku, agar Engkau jadikan setiap nikmat yang ada pada diriku sebagai mahar yang akan aku persembahkan pada-Mu?

Oh Rabbi, ampuni atas segala kelemahan imanku, bimbing aku melewati jalan orang-orang bernyali singa, namun aku cukup arif menyadari Rabb, siapalah aku ini, betapa diri ini tak layak disejajarkan dengan mereka. Siapalah aku ini dibandingkan mereka yang senantiasa bersimbah peluh dan debu untuk membuktikan kecintaanya kepada-Mu? Betapa lancangnya aku mengukur diri dengan mereka yang menghabiskan malam-malamnya dengan sujud tersungkur mengharapkan ampunan dan cinta-Mu.

Ya Rabbana, kesimpulan dari riak-riak hatiku ini, aku ingin sampaikan terima kasihku kepada-Mu. Walaupun syukur dan taubatku sering mungkir, namun lautan kasih sayang dan ampunan-Mu kuyakini tak pernah bertepi

Ya Muhaimin, untuk yang kesekian kalinya, kuucapkan terima kasih yang tak terhingga, atas segala cinta dan pelabuhan rindunya. Kau adalah musim semi dalam relung jiwaku. Dalam pangkuan-Mu, terhimpun seluruh kekuatanku, dengan kekuatan itu tanganku memainkan melodi, mulutku menyanyi lagu syurgawi. Izinkanlah ya Allah aku menjadi penyambung cahayaMu yang tiada pernah pudar.

Allah, Walaupun aku tak layak mensejajarkan diri, tapi aku ingin katakan, tarbiyah telah merubah diriku, melesat meninggalkan angan-angan hampa, bayang-bayang semu, serta dongeng yang tak memiliki cerita. Dalam dekapannya runtuh keangkuhanku, sirna kesombongnnku, lenyap sifat jahiliyahku. Yang ada saat ini bagaimana membentuk diri, seperti yang Engkau kehendaki …

Rabbi, di dada-Mu kupasrahkan kehidupan, di sana kutemukan kedamaian yang abadi, sujudku tak akan pernah merenggang, jemariku kan terus kususun, bibirku akan terus bergetar, memohon agar senantiasa Kau beri aku kebahagiaan, karena memang hanya dariMu-lah sumber kebahagiaan. wallohualam…

Sabtu, 31 Oktober 2009

Persiapan buat turun Pengarakan Pengantin Betawie

Rabu, 21 Oktober 2009

SEJARAH SILAT DI INDONESIA


SEJARAH SILAT

Pencak Silat sebagai
bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat
Indonesia.
Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia,Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.
Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.

Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan
dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.

Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok, latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan
di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan permasalahan yang lebih luas.

Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda, Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tat pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperlukan
syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara
saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang

Politik Jepang terhadap
bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olahraga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu
karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.

Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya
dalam masyarakat kita.

Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan

Walaupun di masa penjajahan
Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.

Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia,
IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.

Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah
dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.

Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut : Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai
keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dikutip dari
Wikipedia.com (diedit seperlunya)

Minggu, 11 Oktober 2009

Download Lagu-Lagu Mp3 H. Rhoma Irama


Rhoma irama & Nurhalimah - Dag Dik Dug.mp3
Ridho_Rhoma_Irama_-_Citra_Cinta.mp3
Rhoma Irama - Antara teman dan kasih.mp3
rhoma-irama-aku-cinta-padamu.mp3
Rhoma Irama - Setetes air hina.mp3
Rhoma Irama - Tak Dapat Tidur (ft Rita Sugiarto).mp3
Rhoma Irama - Haram.mp3
rhoma irama - terkesima.mp3
Rhoma Irama & Riza Umami - Aduhai.mp3
Rhoma Irama & Ida Royani - Bunga Surga2.mp3
Rhoma Irama & Riza Umami - Dasi Dan Gincu.mp3
Rhoma Irama - Bahtera Cinta.mp3
Rhoma Irama - Kehilangan.mp3
rhoma-irama-bersatulah.mp3
rhoma-irama-bersatulah.mp3
Rhoma Irama - pantun cinta.mp3
Rhoma Irama - Sifana.mp3
Sebuah Nama - Intan Ali (Rhoma Irama).mp3
A5. Rhoma Irama+Riza Umami-Hatimu Dan Hatiku.mp3
Rhoma Irama & Noer Halimah - Puing2.mp3
3.Rhoma Irama+Riza Umami-Menggapai Matahari.mp3
Ida Royani - Mengapa - Rhoma Irama ( Raja Dangdut Movie).mp3
Rita Sugiarto - Surga Di Telapak Kaki Ibu - Otipmarisa (Album Bersama Rhoma Irama ).mp3
Noer Halimah - Matahariku - Rhoma Irama.mp3
Rhoma Irama - Suratan (ft Riza umami).mp3
Rhoma Irama - Jana jana (India).mp3
02. Rhoma Irama+Nandani-Sawan Kam Hina.mp3
5. Rhoma Irama-Bencana.mp3
Rhoma-irama - Riza umami - Suara gendang.mp3
Rhoma Irama - Patah Hati.mp3
Rhoma Irama - Pengangguran.mp3
Rhoma Irama & Rita Sugiarto - Tak DapatTidur - STF Cinta Segitiga.mp3

Download Lagu Mp3 Bang Ben + Ida Royani

Bang Ben - Supermen.wma
Bang ben + ida royani tukang kain.MP3
Bang Ben - Item Manis.wma
Bang Ben - Lampu Mereh.wma
Bang Ben - Hujan Gerimis.wma
Bang Ben - Markonah.wma
Bang Ben - Kompor Meleduk.wma

Sabtu, 10 Oktober 2009

CAHAYA PUSAKA PUTRA BETAWI: Jurus Bandrong

CAHAYA PUSAKA PUTRA BETAWI: Jurus Bandrong
Assalamualikum

Jurus Bandrong

The Silat Bandrong


Asal Silat ini dri jawa barat..

Jumat, 11 September 2009

Pantun Palang Pintu : Penganten Betawie-Sate Aba



Acara Penutupan Pencak Silat Cahaya Pusaka
Putra Betawi yang diadakan di samping kelurahan
Cip Cempedak Jakarta Timur tanggal 09 Agustus 09.

A.  Jadi Begini Bang…Ibarat Katanye Bang
Banyak Bintang Bisa Diliat
Cuman Satu Yang Paling Tinggi
Aye Datang Ama Rmbngan Dngn Sgle Hrmt
Mohon Diterime Dulu Dengan Senang Hati

B.   Ooo..Gitu Bang…. Saye  Bisa Terime Dengan Senang Hati Rombongan Abang...
Tapi  Sebelumnye Saye Mau Tanya Bang…
Kalo Gobangan Tande Mate
Ambilin Padi Pakein Kaen
Rombongan Abang Dateng Dari Mane
Sampe Disini Pade Mau Ngapain
A.  Duit Gobangan  Beliin Padi
Bawa Sebakul Kelape Mude
Saye Ame Rombongan Dateng Kemari
Mo Nganterin Bang……..Siraja Mude

Ooooo… Jadi Kite Kedatangan Siraje Mude Nih

Sabtu, 05 September 2009

PANTUN PALANG PINTU BETAWI PS.CPPB

PANTUN PALANG PINTU PENGANTIN BETAWI

A. Jadi Begini Bang…Ibarat Katanye Bang

Banyak Bintang Bisa Diliat

Cuman Satu Yang Paling Tinggi

Aye Datang Ama Rombongan Dengan Segale Hormat

Mohon Diterime Dulu Dengan Senang Hati

B. Ooo..Gitu Bang…. Saye Bisa Terime Dengan Senang Hati Rombongan Abang

Tapi Sebelumnye Saye Mau Tanya Bang…

Kalo Gobangan Tande Mate

Ambilin Padi Pakein Kaen

Rombongan Abang Dateng Dari Mane

Sampe Sini Pade Mau Ngapain

A. Duit Gobangan Ngebeli Padi

Bawa Sebakul Kelape Mude

Saye Ame Rombongan Dateng Kemari

Mo Nganterin Bang……..Siraja Mude

Ooooo… Jadi Kite Kedatangan Siraje Mude Nih……

A

“Iye Bang…”Saye Ikhlas Maafin Abang”!!!...”….!!!! Assalamualaikum!!!!

Penutupan Sementara Silat CPPB (Sate Aba)



----------------
Now playing:
musik sunda
via FoxyTunes Assalamualaikum Wr.Wb Terima kasih kepada guru besar kita Bapak Ahmad Dumyati (Bang Dudung/Dudung Babeh) dan seluruh teman-teman Cahaya Pusaka Putra Betawi atas terselenggaranya acara penutupan sementara Pencak Silat CPPB hingga lancar dan tak ada halangan apapun, dan terima kasih juga kepada Keluarga Besar Bapak Ujang Sukmana (MU) yang mana telah memberikan sumbangsihnya kepada teman-teman CPPB, terima kasih juga kepada Hafidz (charli Supiarli), Khairul (Elung), Asep, Ahmad Noverian Amir, Abdul Muis, Ubaydilah, Ahyat Ruhiyat, Syafi'i Hadzami, Topan, Syahrul (Didu), Slamet Nasikhin, Agus, Muhammad Reza Nur Nasution (ucok), Fadli, Fazar, Hafidz, Abdul Qodir Jaelani (Inal), Edi, Yatno, Arief, Unay, Ais, Furqon.

Jumat, 27 Maret 2009

Cahaya Pusaka Putra Betawie

Siap-siap latihan buat ngarak tahun 2009










Video Palang Pintu Betawi PS. Cahaya Pusaka Putra Betawi Tahun 2009, saat peletakan batu pertama di Pasar Gembrong Jakarta Timur yang dihadiri oleh Bp. Gubernur Jakarta Fauzi Bowo (Bang Foke). Semoga eksistensinye dan kebersamaan serta silaturahminye Temen-temen PS. Cahaya Pusaka Putra Betawi tetep kejage, apa lagi silaturahmi ke Guru Kite bersame Bp. Haji Dumyati (Bang Dudung) selaku Pembina PS. Cahaya Pusaka Putra Betawi, kapan ye kite bisa sama-sama lagi kyk gito, kan keliatan tuh kebersamaannye. Orang yang di sebut JAGO bukan yang bisa ngalahin banyak orang atau pegang banyak pasar, tapi orang yang JAGO adalah orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunye sendiri, orang yang gampang sekali nafsu/sedikit-sedikit marah berarti udeh dikendaliin sama iblis/syaithon, makanye kalo orang yang gampang sekali emosi die kaga bisa bedain mana yang salah dan benar, karena sudah tertutup mata hatinye. Buat temen-temen PS. Cahaya Pusaka Putra Betawi, maju terus buktikan bahwa SILAT bukan untuk menjadi seorang JAGOan tapi SILAT untuk belaDIRI dan SILATURAHMI karena SILAT tanpa SILATURAHMI bagai MENULIS DI ATAS AIR. By. Daryan Reborn, Betawi, 01-05-2011

BETAWI I LOVE YOU















I LOVE BATAVIA

Hidup cuma satu kali karena itu harus diberi arti. Di ambang batas kehidupan yang merupakan pintu kematian, tak ada yang bisa kita lakukan kecuali mempasrahkan diri untuk menghadapi pengadilan yang paling adil dari yang Mahaadil dari arti hidup kita. Selama menikmati karunia kehidupan, arti kita dalam kehidupan apakah positif ataukah negatif. Apakah kehidupan kita memiliki manfaat untuk orang lain, atau kehidupan kita merupakan benalu bagi kehidupan orang lain?

Hidup di era globalisasi ini banyak manusia yang cenderung pada mencari ‘pembenaran’ dan bukan mencari ‘kebenaran’ yang hakiki dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Tak sedikit di antara kita yang sudah tidak tahu lagi makna kebenaran yang hakiki akibat sudah tergiur dengan ‘iming-iming’ yang selalu menggiurkan dalam tatanan kehidupan kita yang sudah terbius pada paham hedonis, mengagung-agungkan kehidupan duniawi semata.

Alhasil, saat ini, dalam konteks kebebasan untuk menyampaikan aspirasi maupun kritik untuk membangun SDM secara mikro maupun bangsa ini secara makro banyak yang belum sesuai antara harapan dan kenyataan. Semuanya terasa hambar di antara banyak semboyan dan slogan tanpa realisasi konkret yang digembar-gemborkan. Hanya isapan jempol semata. Cuma kuah doang tanpa isi.

Intinya, banyak di antara kita yang belum dapat berpikir secara proporsional dalam berbagai hal. Dalam mayoritas benak kita yang ada semata-mata hanya kepentingan pribadi yang berkiblat pada rupiah. Apapun yang kita lakukan selalu termotivasi pada UUD alias ujung-ujungnya duit! Apakah seperti itu pula pola pikir kita aktif di Ormas Betawi? Insya Allah, tidak!

Wahai para saudaraku, khususnya kaum Betokaw, kita sudah diberi kesempatan untuk menjadi ‘pemain’ atawa ‘pemeran utama’ dalam kehidupan di Jakarta yang merupakan tanah warisan para leluhur kita. Inilah saatnya kita berbuat. Sekarang waktunya untuk kita action dengan menjadi juragan di kampung kita sendiri. Janganlah kita bersikap seperti penonton saja dengan membutakan mata, dan jangan menulikan telinga.

Buka mata dan telinga. Lihat, dengarkan, dan rasakan jeritan maupun rintihan masyarakat Betawi khususnya dan masyarakat Jakarta pada umumnya. Jangan biarkan mereka menjadi korban dari pembodohan dan pembohongan public yang hampir setiap saat dijejalkan kepada mereka oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang=orang yang rela ‘menjual’ kaumnya, kaum Betawi, demi kepentingannya pribadi.

Saya teringat pada perkataan seniman serba bisa dari tanah Betawi Bang H. Benyamin Sueb dalam lakonnya sebagai ‘Babe’ di sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’. Katanya, “Doel, percuma elu gue sekolain tinggi-tinggi kalo akhirnye jadi supir doang. Babe pengen elu jangan kemane-mane, Doel. Ini kampung halaman elu. Lu bangun ni kampung lu agar kita orang Betawi tidak dicap sebagai orang-orang yang ketinggalan jaman!”

Substansi dari perkataan itu adalah bagaimana kita selaku anak Betawi diminta untuk berbuat kebajikan dalam berbagai hal dengan tujuan untuk kebaikan diri kita sendiri dan untuk orang lain. Bukan cuma buat kepentingan kita atau kelompok kita doang! Yang jadi pertanyaannya sekarang, apa yang sudah kita (sebagai masyarakat Betawi yang aktif di Ormas Betawi) lakukan untuk kemajuan kita dan kemajuan saudara-saudara kita yang lain.

Ormas Betawi oh Ormas Betawi, akan dibawa kemana engkau oleh para pemimpinmu? Janganlah kemuliaan perjuangan dalam merealisasikan misi visimu luruh begitu saja akibat SDM dari pendukungmu yang enggan meningkatkan wawasan dan pengetahuannya karena selalu sibuk mengurusi kepentingan pribadinya. Jikalau ada orang-orang yang memanfaatkanmu sebagai power show demi kepentingan sesaat dan jangka pendek, alangkah tragisnya nasib kaum Betawi yang aktif di Ormas Betawi. Akan sirnalah harapan dan pupuslah angan-angan warga Betawi yang ingin bisa terangkat harkat dan martabatnya secara kaffah.

Sebagai warga Betawi dan aktivis Ormas Betawi, kita memiliki tugas mulia guna mencapai cita-cita para leluhur yang telah banyak berkorban baik jiwa, raga, dan harta demi kebesaran dan kejayaan kaum Betawi khususnya, dan masyarakat Jakarta pada umumnya. Ingatlah perjuangan Bang Pitung, Bang Ji’ih, Bang Jampang, Bang Husni Thamrin, Bang Ismail Marzuki, dan masih banyak lagi pejuang-pejuang lain yang tak mungkin kita sebutkan satu per satu.

Janganlah kita hanya bisa menikmati hasil jerih payah dan pengorbanan mereka. Janganlah mengecewakan mereka. Kita harus meneruskan perjuangan yang sudah dirintis oleh para leluhur kita guna mengangkat harkat dan martabat kaumnya, kaum Betawi. Insya Allah, kita semua mempunyai harapan yang sama agar aktivis Ormas Betawi ke depan benar-benar memiliki SDM yang dapat diandalkan dan berguna untuk orang banyak. (Betawi Post)

Pencak Silat Cahaya Pusaka Putra Betawi dari tahun 1970 hingga tahun 2011. dulu nama PSnye kalo kaga salah PS. CAHAYA PUSAKA ganti menjadi PS. CAHAYA PUSAKA CINTA WARGI trus ganti lagi jadi PS. CAHAYA PUSAKA PUTRA BETAWI hingga sekarang. semoga apa yang dicita-citakan guru kita dapat terwujud dan terlaksana amien-amien ya robbal alamien..

Jumat, 20 Maret 2009

BETAWIE PUNYA SILAT


BERBICARA mengenai cabang olahraga pencak silat, Jakarta dikenal sebagai gudangnya. Sejak dahulu di Jakarta banyak ditemukan alairan-aliran pencak silat yang sangat popular di penjuru Nusantara, bahkan dunia.
Salah seorang legenda pesilat (jawara) Betawi yang selalu menjadi buah bibir masyarakat adalah Si Pitung, jagoan yang antikolonialisme.
Mengenang pencak silat Betawi tidak terlepas dari sejarah perkembangan dan dinamika Jakarta tempo doeloe. Sejak dahulu Jakarta sudah menjadi kota kosmopolitan tempat di mana pertemuan berbagai ragam budaya, suku bangsa, hingga bangsa lain seperti Arab, Melayu, India, China, Portugal, Belanda, dan lain-lainnya.
Sejak Sunda Kelapa dikuasai oleh pasukan Demak yang dipimpin Fatahillah (1527), lahirlah Jayakarta, yang saat ini setiap tahun diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta pada tanggal 22 Juni. Perjalanan panjang sejarah Jakarta berimpilikasi pada masyarakat yang mendiaminya.
Menurut Antropolog Universitas Indonesia, Yasmin Zaki Shahab, diperkirakan etnis Betawi terbentuk sekitar tahun 1815-1893. Oleh sebab itu orang Betawi sebenarnya terhitung sebagai pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lainnya yang sudah terlebih dahulu hidup di Jakarta seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, dan Melayu.
Betawi memang terkenal dengan tokoh-tokoh persilatan hingga aliran jurus (maenan) yang digunakan seperti Cingkrik, Gie Sau, Beksi, Kelabang Nyebrang dan merak Ngigel, Naga Ngerem, dan sebagainya.
Keragaman aliran silat Betawi turut diwarnai oleh latarbelakang silat dari daerah lain, seperti silat aliran Sahbandar, Kuntao (China) dan beberapa aliran silat dari Sunda. Proses asimilasi mendapatkan nama aliran ataupun perkumpulan baru. Nampaknya ciri khas dan latar belakang betawi tetap kuat mewarnai gerakan jurus-jurusnya.
Seperti Mustika Kwitang yang berdiri Kampung Kwitang, Jakarta Pusat, salah satu tokohnya adalah H Muhammad Djaelani, yang lebih dikenal dengan sebutan Mad Djaelani. Ilmu silat Mustika Kwitang, kini diwariskan pada cucunya, sekaligus muridnya, H Zakaria.
Akulturasi Ilmu Silat dari China dengan Betawi bukan hal yang aneh misalnya silat Beksi, atau bek (Pertahanan) dan Sie (Empat) yang artinya pertahanan empat arah. Tiga pendekar Beksi (H Gozali, H Hasbullah, dan H Nali) dan seorang China bernama Ceng Ok, mengembangkannya di Betawi (Jakarta). Diperkiraan, aliran Beksi merupakan Silat Betawi yang paling luas penyebarannya di Jakarta saat ini.
Kemajemukan ini pula yang menyebabkan terjadinya pertukaran seni, budaya, adat istiadat hingga ilmu bela diri yang berkembang saat itu atau yang lebih populer dengan istilah “Maen Pukulan” (silat).
Silat diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 di mana masyarakat setempat (Jayakarta) pada masa itu sering mempertunjukkan seni silat di saat pesta perkawinan atau khitanan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa silat tidak hanya berfungsi sebagai ilmu bela diri namun sudah menjadi suatu produk sosial, seni budaya yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
Pencak Silat telah mewarnai kehidupan masyarakat Betawi, di mana silat atau maen pukulan adalah hal yang wajib dipelajari. Silat Betawi terkenal dengan aliran-alirannya yang merunut pada asal kampung atau daerah perkembangannya.
Hal ini menurut antropolog Parsudi Suparlan, “bahwa masyarakat betawi dalam pergaulannya sehari-hari, lebih sering menyebut dirinya berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, orang Tanahabang, atau orang Rawabelong”.
Karena pada saat itu, kesadaran sebagai masyarakat Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu belum begitu mengakar. Baru pada tahun 1923 Moh Husni Thamrin dan tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkumpulan Kaum Betawi di masa Hindia Belanda, menyadarkan segenap orang Betawi sebagai sebuah golongan (kelompok etnis sebagai satuan sosial dan politik yang lebih luas) sebagai golongan orang Betawi.
Betawi memang dikenal memiliki banyak cerita dan kenangan di dunia pencak silat. Konon kabarnya di Jakarta terdapat ratusan aliran silat. Si Pitung atau Sabeni dari Tanahabang hanyalah dua kisah dari sekian banyak legenda superioritas jawara-jawara Betawi zaman silam. Di tengah-tengah masyarakat Betawi pun muncul semacam keyakinan, bahwa memperdalam pencak silat adalah salah satu upaya memelihara warisan leluhur.
Si Pitung yang menjadi kisah heroisme jawara Betawi zaman silam adalah pesilat dari aliran Cingkrik (www.silatindonesia.com). Pitung berasal dari kampung Rawabelong, Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat, belajar silat dan mengaji dari H Naipin.
Kepandaiannya bermain silat menjadikan Pitung cukup terkenal karena keberaniannya untuk membela rakyat kecil, dengan cara “merampok” orang Belanda. Pitung memberikan hasil rampasannya tersebut kepada orang-orang miskin yang membutuhkan.
Demikian dikemukakan Margreet van Till (Belanda) dalam makalah/disertasinya, In Search of si Pitung, the History of an Indonesia Legend (1996), sepak terjang Pitung menjadikan dia sebagai incaran Belanda. Karena penghianatan kawan seperguruannya, Pitung ditembak mati oleh Schout Van Hinne terjadi pada 16 Oktober 1893. Ia lalu dibawa ke rumah sakit dan esoknya meninggal dunia (17 Oktober).
Beritanya dimuat dalam Hindia Olanda (edisi 18 Oktober 1893), pada usia yang muda, sehingga menurut cerita, Pitung belum sempat berkeluarga.
Kisah Pitung adalah kisah jawara aliran silat Cingkrik Betawi. Konon, selain Cingkrik, Betawi juga masih memiliki sekitar 300 aliran silat. Namun data yang kini terdapat di PPS Putra Betawi dari ratusan aliran silat Betawi, kini hanya tersisa 50 aliran. Cingkrik adalah salah satu yang masih bertahan.
Permainan silat Cingkrik dikenal dengan cukup khas sebagai silat betawi pada umumnya. Perkembangan silat cingkrik ini pun telah membias ke pelosok-pelosok kampung Betawi, sehingga aliran ini memiliki banyak turunannya (aliran).
Salah satu turunan antara cingkrik dan Cimande adalah aliran Cingkrik Goning, yang merupakan silat Betawi warisan dari Engkong Goning yang merupakan pejuang kemerdekaan dari wilayah Kedoya.
Ilmunya kemudian diturunkan kepada Usup Utay, yang kemudian menurunkan kepada mantunya yaitu Tb Bambang. Silat Cingkrik secara umum terbagi dua, yaitu Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan. Perbedaannya ialah Cingkrik Sinan menggunakan “ilmu kontak” sementara Cingkrik Goning hanya mengandalkan kelincahan fisik. Cingkrik selalu berusaha untuk masuk dan mengunci lawan, jadi tidak banyak berlama-lama bertukar pukulan atau tendangan.
Cingkrik sangat mengandalkan kekuatan tenaga dalam. Salah satu aliran silat tertua di Betawi ini bernaung di bawah organisasi silat Persatuan Pencak Silat (PPS) Putra Betawi, organisasi yang didirikan pada tahun 1972.
Gagasan membentuk wadah bagi silat aliran betawi muncul dengan tujuan mempersatukan pesilat Betawi. Wadah ini menjadi semacam forum komunikasi bagi pesilat Betawi, agar dapat terus mempertahankan warisan budaya leluhur tersebut.
Menurut data dari Silat Indonesia.com, saat ini terdapat lebih 50 aliran atau perguruan silat yang bernapaskan silat Betawi, dan memang tidak semua aliran silat ini bisa dijangkau seketika. Harus ada proses sosialisasi dan pendekatan yang berkelanjutan, inipun beberapa silat yang bernaung dibawah Putra Betawi mulai menghilang dari Jakarta.
Proses penelusuran guna menghidupkan beberapa perguruan dilakukan melalui beberapa cara, antara lain Kejuaraan Internal Silat Betawi dan melalui Festival Silat Betawi. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan silat betawi agar tetap hidup walaupun tidak sepopuler pada masa lalu. (Ahmad Fahir)
Di Publikasi oleh : Koran Jurnal Nasional
Source : Yanweka / Silatindonesia.com